Sunday, August 19, 2012

Bab Satu - Masa Kecil Hingga Kuliah

Hashtag atau tagar untuk bab satu buku ini adalah #JokowiBab01 silakan gunakan hashtag ini untuk merujuk ke topik bahasan bab satu buku ini, dalam setiap diskusi maupun komentar di social media 

MASA KECIL HINGGA KULIAH

Lahir pada tanggal 21 Juni 1961, masa kecil tokoh yang makin populer akhir - akhir ini, terutama sejak menjadi calon gubernur DKI  Jokowi, ternyata dilalui dalam kondisi dan tuntutan hidup yang sulit. Makan sulit, tidurpun sulit. Dibesarkan oleh orang tua yang miskin, dan hidup dari hasil berjualan kayu gergajian untuk bahan perabot rumah tangga, keluarga Jokowi hidup secara nomaden dari satu bantaran kali ke bantaran kali lainnya.

Namun, menjadi dapat dipahami jika ternyata tempaan hidup yang keraslah, yang membuat Jokowi yang sejak kecil terbiasa dengan kondisi kehidupan yang sulit, telah menjadikannya sosok yang apa anane, tidak neko -neko (apa adanya dan tidak macam - macam) bahkan hingga saat ini.

Layaknya cerita - cerita klasik tentang tokoh hebat dengan masa kecil hingga masa muda yang penuh perjuangan, di bab ini disebutkan pula Jokowi kecil ternyata memiliki kecerdasan dan talenta yang besar. Kerap menjadi juara kelas semasa SD hingga SMA, walaupun harus belajar dengan fasilitas minim seperti lampu petromak di malam hari, Jokowi tekun dan rajin belajar. Tak hanya itu, Jokowi juga memiliki hobby yang juga menjadi talentanya yaitu menggambar. Hobby yang terus ditekuninya hingga saat ini, dan konon rumah dinasnya dihiasi berbagai lukisan hasil karyanya.

Musik Rock

Bahwa Jokowi adalah calon gubernur yang juga pecinta musik rock, sudah banyak diketahui masyarakat luas. Di buku ini diceritakan awal sang calon gubernur terobsesi musik rock adalah karena seringnya menyaksikan grup musik cadas Trencem berlatih di kotanya, Solo. Selanjutnya musik rock dikatakan oleh Jokowi sebagai pembangkit motivasi dan spirit kehidupan.

Seperti juga anak - anak ABG seusianya, obsesi musik rock juga membuat Jokowi berusaha mewujudkan kecintaannya pada jenis musik keras ini dengan bergaya dan berakting ala musikus rock, termasuk menggondrongkan rambut, hingga bergaya dan berpenampilan bak penyanyi rock. Bahwa kemudian aksinya ini menuai masalah, terutama dengan pihak sekolah, memang mudah ditebak dapat teratasi oleh kecermelangan prestasi sekolah Jokowi.

Kecintaannya pada musik rock hingga kini, kerap kali mencuatkan inisiatif - inisiatif yang didasari pada antusiasmenya terhadap jenis musik ini. Bahkan Jokowi dapat dengan mudah akrab dengan grup - grup musik cadas yang digemari anaknya seperti Lamb of God.

Kuliah di UGM

Jokowi mengenyam pendidikan tinggi sebagai mahasiswa Teknik Kayu, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Walau kuliahnya harus dibiayai dengan bersusah payah oleh orang tua, pakde hingga neneknya, Jokowi menyelesaikan masa kuliahnya selama 4,5 tahun dengan hasil studi yang memuaskan.

Di buku ini pula, diceritakan masa - masa kuliah juga dilalui dengan masa pacaran bersama Iriana, yang kini menjadi istrinya. Masa - masa pacaran yang juga tidak mudah, karena harus dilalui dengan hubungan antar kota Yogyakarta - Solo.

Jokowi yang digambarkan dalam buku ini sebagai sosok yang kurus, tinggi, gondrong dengan pakaian lusuh tak terawat, toh mendapat tempat istimewa di hati sang kekasih (waktu itu), Jokowi dikatakan sebagai sosok yang baik, pintar dan ngemong. "Buat apa nyari suami cakep tapi bodoh, biar elek asal pinter" ujar sang istri yang dikutip dalam buku ini.

Di bagian akhir bab ini, dikisahkan bahwa selepas kuliah di UGM, Jokowi sempat bekerja di PT Kertas Kraft Aceh yang berlokasi di Aceh. Pekerjaan yang dilakoninya selama enam bulan. Saat istrinya hamil, Jokowi dan istrinya kembali ke Solo, sesuatu yang selalu dirindukannya. Dan saat itu pula, mengandalkan instingnya yang kuat, didorong oleh mimpi untuk membuka usaha sendiri, Jokowi mewujudkan mimpinya sebagai pengusaha di kota kelahirannya Solo.






No comments:

Post a Comment